JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan, perguruan tinggi tidak boleh mengeluarkan mahasiswanya karena dia miskin.
Menurut mendikbud, sebagai jenjang tertinggi di dunia pendidikan, perguruan tinggi menjadi pusat kemuliaan negara. Karena itu, dia menekankan, perguruan tinggi harus menjaga keramahan sosialnya. Salah satu caranya, kampus harus menjaga agar jangan sampai ada mahasiswanya yang dikeluarkan karena tidak mampu secara ekonomi.
“Tidak boleh mereka (mahasiswa) didrop-out (DO) karena miskin, mereka bisa di-DO jika tidak mampu secara akademik,” tegas M Nuh usai melantik tiga rektor baru di gedung Kemendikbud, kemarin.
Selain masalah keramahan sosial, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, ini juga menginginkan agar perguruan tinggi bisa lebih intensif berdialog dengan mahasiswanya. Karena menurutnya, mahasiswa merupakan anak bangsa yang patut diberi kasih sayang, perhatian, dan didengarkan aspirasinya.
Mendikbud melantik Moh Hasan sebagai rektor Universitas jember (Unej) menggantikan rektor sebelumnya yaitu Tarsicius Sutikno. Selain melantik rektor Unej baru, menteri juga melantik Aulia Tasman sebagai Rektor Universitas Jambi, menggantikan Kemas Arsyad Somad. Sedangkan RD Kusumanto kembali dilantik sebagai Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya yang merupakan masa jabatan kedua kalinya. Ketiganya akan memimpin kampus masing-masing untuk masa jabatan 2012-2016.
Dalam pidatonya, mendikbud menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada rektor-rektor yang telah usai masa jabatannya. Dia berharap agar rektor yang baru saja dilantik ini bisa meneruskan perjuangan mereka dan menghasilkan dunia perguruan tinggi yang lebih baik.
Source: http://kampus.okezone.com/read/2012/01/28/373/565104/mahasiswa-miskin-tak-boleh-di-do